Pengalaman Spiritual : Nilai Religius Dalam Daxue, Tepasalira (Zhongshu)
Oleh: Dr. Drs. Ws. Ongky Setio Kuncono, SH, MM
Adapun Jalan Suci (Dao) yang dibawakan Ajaran Besar (Daxue) ini, ialah: meng gemilang-kan Kebajikan Yang Bercahaya (Mingde), mengasihi rakyat (Qinmin), dan berhenti pada puncak Kebaikan (Zhishan) (Ajaran Besar Bab Utama : 1 ). Tujuan akhir dari Dao adalah bagaimana manusia bisa hidup dalam puncak Kebaikan. Memiliki sikap dan moralitas yang baik bagi dirinya sendiri dan juga bagi masyarakat. Kebaikan yang bisa memberikan kontribusi kepada keutuhan dan kepentingan mayarakat banyak sehingga kebaikan itu memancarkan cahaya mulia sesuai dengan kehendak Tian Yang Maha Esa. Kebaikan yang menuju pada perbuatan luhur yang bisa membuat nilai-nilai luhur berkembang,
Prasasti Hari Kehidupan
Oleh: Xs.Tan Tjoe Seng
Setiap tahun kalau sudah mendekati saat Go Gwee Ce Go (Wu Yue Chu Wu) , bulan ke lima tanggal lima Khongcu Lek (Kongzi-li = Tahun Kongzi) , umat Khonghucu (Kongfuzi) , terutama kaum ibu, biasanya sibuk mencari, membeli daun bambu, memilih butir-butir beras ketan, bahan pokok pembuata kue cang (Guozong) dan bacang (Ruozong) ; dua diantara banyak sajian khas umat Khonghucu. Pada hari Twan Yang (Duan Yang) , saat letak matahari tepat tengah, antara jam 11.00 – 13.00, tepatnya jam 12.00, saat terik sinar matahari 90 derajat tegak lurus (Duan Wu), membuat terang benderang daerah tempat kelahiran Agama Khonghucu; umat Khonghucu, setelah bermandi keramas, bersuci diri, mengenakan pakaian yang rapih dan bersih,
Pengalaman Spiritual : Kebahagiaan, Tersenyum adalah Modal Sehat dan Bahagia
Oleh: Dr. Drs. Ws. Ongky Setio Kuncono, SH, MM
Dalam lawatan saya baik di Kalimantan, Jawa Barat, Jawa Tengah maupun Jawa Timur, saya selalu mengatakan bahwa hidup ini harus ramah, lapang hati dan tersenyum. Tersenyum disamping membuat wajah kita menjadi lebih cantik, juga akan membuat badan kita menjadi sehat dan bahagia. Di India para karyawan sebelum memulai bekerja diajak tersenyum dalam beberapa menit. Tersenyum akan membentuk sikap ramah-tamah pada karyawan dan akhirnya berdampak pada pelayanan pelanggan. Ketika para karyawan tersenyum (smile), banyak pelanggan merasa puas sehingga mereka akhirnya akan menjadi pelanggan setia sepanjang masa.
Hubungan Antara Bakti Dengan Tuhan
Oleh: Michael Gunawan
Laku bakti ( XIAO ) merupakan salah satu hal yang sangat berhubungan di dalam keimanan agama Khonghucu, selain moral dan etika di dalamnya juga menyangkut prilaku di dalam kehidupan sehari hari. Sesungguhnya ajaran moral dan etika itu adalah hanya sekedar penjabaran dari sebuah keimanan – keimanan konfusiani, karena itu bila dipetikkan dari beberapa ajaraan moral dan etika konfusiani sangat lah perlu didasari bahwa semuanya itu tidak dapat dilepaskan, bahkan berpadu erat dengan dasar dasar keimanan agama khonghucu. Dewasa ini era modernisasi dan globalisasi yang sangat pesat mempengaruhi masyarakat betapa pentingnya bakti dan menganggap sebelah mata terhadap pendidikan klasik.
Hubungan Iman dengan Bakti
Oleh: Jane Linasari Bahagianto
Manusia dijelmakan Tuhan melalui ayah bundanya.Ini suatu kebenaran yang tidak bisa di ingkari oleh anak. Oleh karena itu ada orang tua atas anak-anaknya dan sebagai konsekuensinya ada kewajiban bakti dari anak-anak terhadap orang tua. Semua makhluk di dunia ini berasal dari Tien akan kembali kepada Tien, maka manusia memiliki tugas mulia di dunia untuk membantu pekerjaan Tien dengan menata kehidupan di dunia ini dengan baik, tertib, damai sejahtera. Manusia juga memiliki tugas untuk memuliakan Tien kepada manusia yang tidak terbatas itu harus disikapi dengan rasa syukur melalui doa dan sembah sujud. Manusia diciptakan Tian Tuhan YME melalui ayah dan ibu, hidup kodaratnya bersifat jasmani dan rohani.
Agama Khonghucu Anugrah Tian Buat Hidupku
Oleh: Ws. Widi Priyatno
Dengan panjatan puji syukur kehadirat Tian Khalik semesta alam, ku coba tuliskan pengalaman hidupku dalam mempelajari dan mengimani agama Khonghucu sebagai pedoman dan penuntun hidup ini. Tak pernah terbayang sebelumnya akan banyak hal yang aku alami dalam hidup ini.semula hanya ingin mempelajari agama yang mengerti dengan baik dan benar, bukan hanya asal mengikuti saja. Awal tahun 1998 aku mulai belajar agama khonghucu dari ke ingin tahuan ku tentang sebuah ajaran agama. Sebelumnya sudah ku coba belajar agama, berbagai agama yang ada disekitarku melalui orang-orang yang aku kenal, sampai membaca buku-buku keagamaan.
Pengalaman Spiritual: Sebuah Perjalanan Hidup
Oleh: Mario Tando
Istilah dan pengertian iman dalam Agama Khonghucu ialah berasal dari kata 誠(chéng), berakar dari kata 言 (yán) yang bermakna bicara/ sabda, kalam, dan 成 (chéng) yang bermakna sempurna/ jadi.Maka dari itu iman mengandung makna, 'sempurnanya kata batin dan perbuatan'.1 Sudah seharusnya iman itu sendiri akan membawa kita kepada hal-hal positif yang membawa hidup kita ke arah yang lebih baik.Karena iman menurut ajaran Ru Khonghucu merupakan sebuah Jalan Suci Tuhan, sedangkan berusaha beroleh iman merupakan Jalan Suci manusia (Zhong Yong). Menurut ajaran Ru Khonghucu, iman merupakan sebuah Jalan Suci Tuhan, bahwa Tian sebagai khalik pencipta alam semesta memiliki jalan/ cara dalam penyelenggaraan kehidupan itu sendiri.
Definisi Terorisme
Oleh: Js. Sofyan Jimmy Yosadi, SH
(Bidang Hukum MATAKIN)
Bahwa berdasarkan Surat dari Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Nomor : LG/15897/DPRRI/IX/2016 tertanggal 22 September 2016 tentang Permohonan Permintaan Definisi Terorisme kepada Ketua Umum Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia, Maka perkenankan kami menyampaikan beberapa pendapat berkaitan dengan hal tersebut. Pengertian Terorisme menurut Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 Tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2002 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme menjadi Undang-Undang adalah “Terorisme adalah penggunaan kekerasan atau ancaman kekerasan menimbulkan suasana teror atau rasa takut terhadap orang secara meluas atau menimbulkan korban yang bersifat massal,
Pengalaman Spiritual : Kebahagiaan, Jauh Dari Emosi Akan Bahagia
Oleh: Dr. Drs. Ws. Ongky Setio Kuncono, SH, MM
Emosi disamping akan menjadi penyakit juga akan menjauhkan diri kita dari kebahagiaan. Orang yang bahagia tidak akan membiarkan emosinya meluap-luap. Mereka yang bisa mengendalikan emosi, jiwanya stabil sehingga mampu menghadapi semua persoalan dengan enjoy. Begitu pula sebaliknya, bagi mereka yang mudah emosi, akan menyesal dikemudian hari. Seorang yang mudah emosi, ucapan dan kata-katanya diluar kenormalan. Sementara seorang yang bijak kata-katanya terkendali sehinggga tidak menyakitkan hati orang lain dan tentunya akan menjadikan dirinya bahagia bahkan membuat berkah baginya.